Kesan Bersama Mentor dan Teman-Teman Ketika PPU 2019

Saya Hega Cendikia Elanda dari kelompok 31 akan menjelaskan kesan saya bersama mentor dan teman-teman ketika melaksanakan program pengenalan universitas di kampus universitas widyatama. Pertama tama, kenalkan dulu mentor saya, di kelompok saya ada 3 orang mentor. Yang pertama ada teh Shearly, orangnya baik dan cantik. Yang kedua ada teh Yeri, orangnya baik dan cantik juga. Yang ketiga ada kang Hafidh, orangnya baik dan sabar (santuy barbar). Ada 30 orang di kelompok saya. Yang laki-lakinya ada saya sendiri, Rian, Candra, Agung, Andika, Yosua, Zacky, Faris, Gilang, Irfan, Frans, Frizal, Dimas 1, Dimas 2, Aaron, Aiman, Levin, Tegar, Randy, Yusril, Andreas, Rafli, Jeremia, dan Reihan. Sedangkan yang perempuannya ada Dana, Sema, Clara, Nenden, Lusi, dan Alfina. Mereka semua beda beda orangnya. Ada yang pendiam, ada yang super aktif, ada yang suka joget, ada yang suka gigit, ada yang fokus nyari cewe, ada yang mistis, ada yang santuy (santai), dan ada juga yang suka ngegame. Tapi kalo sudah menyanyi yel yel, kompak banget. Tapi butuh 4 hari sampai bener-bener hafal dan kompak.

Kelompok kami bener bener suka ngerepotin mentor. Tapi aku salut banget sama mentornya yaitu teh shearly, teh yeri, dan kang hafidh yang tetep sabar direpotin sama cama caminya. Seru banget lah sama mentor mentor kami. Ngobrol, bercanda, riweuh, semuanya dilakukan tanpa memandang senioritas. Jadi kami kaya sederajat atau setingkat aja. Ngobrol bareng, sharing bareng, bercanda bareng, yel yel bareng, ngakak bareng, panik bareng, dan lain lain. Seru lah ppu tahun ini.

Tapi yang agak di sayangkan saat di gedung serba guna, rasa kantuk menjadi jadi. Gatau kenapa rasanya ngantuk banget apa lagi kalau pematerinya yang nambah nambah bikin ngantuk. Ditambah kelompok kita tuh hanya pernah satu kali duduk di barisan lumayan depan. Dan sisanya dibelakang terus. Kayanya, itulah sebabnya mengapa rasa kantuk menjadi jadi karena kami keseringan duduk di belakang. Sehingga kurang menikmati acaranya. Saran saya, agar menambah proyektor di bagian tengan dan belakang sehingga, kami selaku peserta kegiatan program pengenalan  universitas bisa melihat apa yang terjadi didepan secara jelas, dan tidak perlu susah payah untuk melihat apa yang terjadi didepan. Walaupun ada proyektor disebelah depan kiri dan kanan, tetap saja, jaraknya itu lumayan jauh dari belakang sehingga menjadi kurang maksimal. Ketika acara sedang berlangsung di gedung serba guna, Rian membagikan permen kepada teman-teman yang lain untuk mencegah kantuk. Namun tetap saja ketika permennya habis, maka rasa kantuk akan datang lagi dan lagi.

Tim DKK atau divisi khusus kedisiplinan juga berperan baik dalam menegakkan kedisiplinan para peserta, peserta yang melanggar segera ditindak tanpa ada kekerasan (baku hantam). Pasal pasal peraturan yang ada pada buku panduan program pengenalan universitas juga dijunjung dengan sangat tinggi. Sehingga para peserta mematuhi aturan tersebut dengan tidak ada kecualinya. Saya juga termasuk orang yang takut di ciduk dk karena melanggar peraturan. Maka sebisa mungkin saya menghindari kesalahan kesalahan yang mengakibatkan pelanggaran karena itu akan memicu dk untuk menciduk saya. Tapi itu semua demi membentuk pribadi saya yang lebih disiplin dan taat pada peraturan. Namun ada saja dari teman teman saya yang terciduk oleh dk karena tidak taat pada peraturan. Sungguh disesalkan sekali, padahal peraturan tersebut sudah ada pada panduan program pengenalan universitas dan selalu di ingakan oleh mentor.

sekian pemaparan dari saya.

Nama mentor :
1. Shearly
2. Yeri Assifa
3. Hafidh Al-Hakim

Nama kordiv : Rizky Nugraha
Wakil kordiv: Putri Nabila

Nama Staff Inti :
Hafidh Novanto

Pj mentor :
1. Rahma Anjani Khalid
2. Wiedhy Ramadhansyah

#Widyatama #Mahasiswa #Bandung #Prestasi #GenerasiUtama